KEKASIH TERHEBAT

https://www.youtube.com/watch?v=CuCzxDukoU4

Minggu, 14 Juni 2020

WIJAYA KUSUMAH, GURU INSPIRATIF


WIJAYA KUSUMAH, GURU INSPIRATIF
Oleh
I.            Mufidah

“Sudahkah Anda menjadi guru inspiratif?” sapanya di siang itu. Senyum ramah yang selalu menghias bibirnya, tutur katanya sangat enak didengarkan telinga, dan pilihan katanya santun membuat hati pendengar adem. Itulah Wijaya Kusumah Trainer, Teacher, Blogger, Fotografer, Motivator, Pembicara Seminar, Workshop PTK, dan Praktisi ICT. Segudang prestasi telah diraihnya, tak membuatnya menjadi sombong. Sikapnya bag filosofis padi, “semakin berisi, semakin merunduk”.
Om Jay, begitu sapaan akrab anak didiknya kepada lelaki yang senantiasa berpenampilan religius.  Siang itu, beliau kembali mengupload vidio inspiratifnya.  Menurut beliau, guru inspiratif adalah guru yang bisa menjadi inspirasi bagi keluarganya, siswanya, teman-tamannya dan semua orang yang ada di sekitarnya. “Untuk menjadi guru inspiratif, mulailah dari diri sendiri,” ujar Om Jay menjelaskan.
Guru inspiratif adalah guru yang senang berbagi ilmu. Seperti yang telah dilakukan Om Jay di masa pandemi ini. Om Jay mengajak teman-temannya berbagi ilmu, menerbitkan buku hasil karya guru secara gratis. Hal ini dilakukan karena Om Jay sering melihat guru-guru yang ingin menerbitkan hasil karyanya malah harus membayar. “Maka dengan memanfaatkan penerbit Mayor, guru-guru dapat menerbitkan bukunya secara gratis. Bahkan dari penjualan buku, si penulis akan mendapatkan royalti,” tutur Om Jay menyemangati guru-guru untuk menghasillkan karya tulisnya.
Om Jay yang selalu menunjjukkan ketaqwaannya bertutur, bahwa guru inovatif adalah guru yang mampu meneladani sifat Rosulullah berperilaku dalam kehidupan di dunia. Di antaranya adalah sidiq, fatonah, amanah, dan tabliq. Sidiq adala berkata benar, Fatonah berarti cerdas. Amanah bermakna dapat dipercaya, dan Tabliq berarti mampu mengomunikasikan. Pada saat “pandemi” ini lah kesempatan guru inovatif untuk menunjukkan dan melaksanakan sifat kenabihan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga para guru tidak hanya “mengeluh”, karena “keluhan” akan membuat kita semakin terpuruk. Akan tetapi guru inovatif mampu menunjukkan keteladanannya dengan sikap, perilaku, dan tutur kata yang jujur. Mampu menunjukkan kecerdasannya dengan mencari dan memberi solusi terbaik, dapat melaksanakan tugas yang diamanahkannya dengan sebaik mungkin, dan mampu berkmunikasi dengan siswa, wali murid, sesama guru, dan masyarakat, sehingga dapat ikut menciptakan suasana yang kondusif.
Agar guru dapat melakukan hal tersebut di atas, Om Jay menyarankan agar setiap guru pandai memanfaatkan sarana IT untuk berkolaborasi dengan semua grup-grup yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru. “Berkolaborasilah, saling berbagi, dan saling menyayangi sehingga kita akan mendapatkan banyak manfaat untuk kebaikan diri kita,” tutur Om Jay diakhir pembicaraan.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Akhirnya penulis teringat nasihat bijak. “jika ingin bau harum, bertemanlah dengan penjual parfum,  maka keharumannya akan menempel di badanmu. Jika ingin pandai, berkawanlah dengan orang-orang yang cerdas dan menginspirasi niscya kita akan terinspirasi untuk melakukan hal yang positif.  
Terimakasih Om Jay, bersyukur saya dapat mengikuti pelatihan menulis gelombang 12. Semoga saya dpt termotivasi menulis dan berbuat sidiq, fatonah, amanah, dan tablig dalam kehidupan duniawi saya.

  

3 komentar: