WIJAYA KUSUMAH, GURU INSPIRATIF
Oleh
I.
Mufidah
“Sudahkah Anda menjadi guru inspiratif?” sapanya di siang
itu. Senyum ramah yang selalu menghias bibirnya, tutur katanya sangat enak
didengarkan telinga, dan pilihan katanya santun membuat hati pendengar adem.
Itulah Wijaya Kusumah Trainer, Teacher, Blogger, Fotografer, Motivator,
Pembicara Seminar, Workshop PTK, dan Praktisi ICT. Segudang prestasi telah
diraihnya, tak membuatnya menjadi sombong. Sikapnya bag filosofis padi,
“semakin berisi, semakin merunduk”.
Om Jay,
begitu sapaan akrab anak didiknya kepada lelaki yang senantiasa berpenampilan
religius. Siang itu, beliau kembali
mengupload vidio inspiratifnya. Menurut
beliau, guru inspiratif adalah guru yang bisa menjadi inspirasi bagi
keluarganya, siswanya, teman-tamannya dan semua orang yang ada di sekitarnya.
“Untuk menjadi guru inspiratif, mulailah dari diri sendiri,” ujar Om Jay
menjelaskan.
Guru
inspiratif adalah guru yang senang berbagi ilmu. Seperti yang telah dilakukan
Om Jay di masa pandemi ini. Om Jay mengajak teman-temannya berbagi ilmu,
menerbitkan buku hasil karya guru secara gratis. Hal ini dilakukan karena Om
Jay sering melihat guru-guru yang ingin menerbitkan hasil karyanya malah harus
membayar. “Maka dengan memanfaatkan penerbit Mayor, guru-guru dapat menerbitkan bukunya secara gratis. Bahkan
dari penjualan buku, si penulis akan mendapatkan royalti,” tutur Om Jay
menyemangati guru-guru untuk menghasillkan karya tulisnya.
Om Jay
yang selalu menunjjukkan ketaqwaannya bertutur, bahwa guru inovatif adalah guru
yang mampu meneladani sifat Rosulullah berperilaku dalam kehidupan di dunia. Di
antaranya adalah sidiq, fatonah, amanah, dan tabliq. Sidiq adala berkata benar,
Fatonah berarti cerdas. Amanah bermakna dapat dipercaya, dan Tabliq berarti mampu
mengomunikasikan. Pada saat “pandemi” ini lah kesempatan guru inovatif untuk
menunjukkan dan melaksanakan sifat kenabihan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga para guru tidak hanya “mengeluh”, karena “keluhan” akan membuat kita
semakin terpuruk. Akan tetapi guru inovatif mampu menunjukkan keteladanannya
dengan sikap, perilaku, dan tutur kata yang jujur. Mampu menunjukkan
kecerdasannya dengan mencari dan memberi solusi terbaik, dapat melaksanakan
tugas yang diamanahkannya dengan sebaik mungkin, dan mampu berkmunikasi dengan
siswa, wali murid, sesama guru, dan masyarakat, sehingga dapat ikut menciptakan
suasana yang kondusif.
Agar guru
dapat melakukan hal tersebut di atas, Om Jay menyarankan agar setiap guru
pandai memanfaatkan sarana IT untuk berkolaborasi dengan semua grup-grup yang
bertujuan meningkatkan kompetensi guru. “Berkolaborasilah, saling berbagi, dan
saling menyayangi sehingga kita akan mendapatkan banyak manfaat untuk kebaikan
diri kita,” tutur Om Jay diakhir pembicaraan.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Akhirnya
penulis teringat nasihat bijak. “jika ingin bau harum, bertemanlah dengan
penjual parfum, maka keharumannya akan
menempel di badanmu. Jika ingin pandai, berkawanlah dengan orang-orang yang
cerdas dan menginspirasi niscya kita akan terinspirasi untuk melakukan hal yang
positif.
Terimakasih
Om Jay, bersyukur saya dapat mengikuti pelatihan menulis gelombang 12. Semoga
saya dpt termotivasi menulis dan berbuat sidiq, fatonah, amanah, dan tablig
dalam kehidupan duniawi saya.
Bagus bunda, terus menulis
BalasHapusTogether we can
BalasHapusKeren Bun...
BalasHapus