KEKASIH TERHEBAT

https://www.youtube.com/watch?v=CuCzxDukoU4

Selasa, 09 Juni 2020

EMI SUDARWATI, PEGIAT LITERASI BOJONEGORO


EMI SUDARWATI, PEGIAT LITERASI BOJONEGORO



Oleh
Dra. I. MUFIDAH, M.Pd


Senin, 8 Juni 2020 pukul 19.00WIB, Grup Belajar Menulis Gelombang 12 kembali menghadirkan narasumber yang menginspirasi peserta pelatihan untuk giat menulis. Beliau adalah Ibu Emi Sudarwati, Guru  Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur.. Kegiatan ini dimoderatori Ibu Fatimah dari Aceh.  Begitu kalimat pembuka yang disampaikan Om Jay, yang selanjutnya diserahkan pada moderator untuk memimpin jalannya webinar.
Bu Fatimah memperkenalkan pemateri hari ini. Bu Emi, sapaan akrab beliau, adalah alumni  IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 Jurusan Bahasa Daerah.  Sejak tahun 2005, selain mengajar beliau juga bertugas sebagai penanggung jawab Budaya Lingkungan dan Pembiasaan Sekolah dan sebagai pembina majalah siswa Bhakti. Beliau adalah penggagas perpustakaan mini di kelas IX F, dan mengupayakan pengembangan Teater Bhakti. 
Pada tahun 2013,  Bu Emi bergabung dengan kelompok Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro. Beliau berkenalan dengan penulis-penulis senior,  seperti JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro),  Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred  Radar Bojonegoro-waktu itu), dan masih banyak lagi yang lainnya. Dari orang-orang hebat itulah, beliau mendapatkan motivasi untuk menerbitkan hasil tugas-tugas siswa pada penerbit yang ber-ISBN (Internsional Standart Book Nomber).
Selain itu Bu Emi juga aktif menulis novel. Pada awal tahun 2014, beliau menerbitkan Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG. Pada penghujung tahun 2014, beliau kembali bekerja sama dengan PSJB dan kembali menerbitkan buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno.  Karya Bu Emi mendapat sambutan baik kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu. Kegiatan itu diliput oleh wartawan radar Bojonegoro, sehingga banyak masyarakat yang ingin tahu dan membeli buku karya siswa tersebut di toko buku Nusantara Bojonegoro.
Pada tahun 2015, Bu Emi ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.  Awalnya ada rasa tidak percaya diri.  Namun karena dukungan kepala sekolah akhirnya beliau mengirimkan karya inovasinya, meskipun dengan setengah hati. Ternyata beliau mendapat panggilan sebagai finalis inobelnas, bersama 102 guru dari seluruh Indonesia. Bu Emi diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan hasil karyanya.  Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga.  Meskipun saat itu beliau belum mendapat juara, namun Bu Emi bangga karena bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.
Pada tahun 2016, Bu Emi meraih juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama, juga dinobatkan sebagai juara I lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategori SORAK (Seni, Olah raga, Agama dan Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling).  Beliau mendapatkan hadiah berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda dan mengunjungi sekolah-sekolah terbaik di sana untuk mempelajari sistem pendidikan yang diterapkan.
Tahun 2017 beliau menerbitkan novel yang berjudul Kinanthi, tahun 2018 menerbitkan novel Rona Hidup,  Petualangan Siswa Indigo (2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas, dan Kumpulan Esai Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia (2019).  Beliau juga bergabung dengan Persatuan Masyarakan Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI).  Pada Tanggal 28 Oktober 2015, Bu Emi mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif.  Pada tahun yang sama, juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional. 
  Beberapa bulan berikutnya, Bu Emi diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.  Tidak ingin melewatka kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura.  Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Tahun 2018 ratusan buku dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif diterbitkan.  Karena banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan, di antaranya dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain. 

1 komentar: